GUNUNG CIREMAI SI ATAP JAWA BARAT. (Estimasi waktu dan biaya dari Bandung)



Puncak Gunung Ciremai 3078 mdpl.
 

Assalamualaikum freeeen, iiihhh lama bingit gasiiii gak nulis blog :( ini tu antara males, sibuk, atau lupa kalo w punya blog wkakaka, jadi yang mana? yaa silakan berasumsi sendiri lha ya bebass. cepet-cepet pengen nulis catper yang ini sebelum ganti tahun, tapi yaa tetep lewat juga akhirnyaa, kita cuma bisa berencana yaa wkwk

Oke oke lanjut sesuai judul yaa, akhir Mei 2021 w and the genk ke Ciremai, satu minggu setelah Idul Fitri kalau gak salah, ini kali pertama sih naik gunung bareng temen Asrama semuanya, biasanya genk kampusnya temenku atau campur beberapa kampus yang aku gak kenal / temen baru. Kali ini ada 6 personil, Ramdani berangkat dari Depok, Sukron dan Daud berangkat dari Karawang, Simi dari Tasik, Andino dan gue dari Bandung, Gue pribadi berangkat sendiri naik bus dari Terminal Cicaheum menuju terminal Ancaran Kuningan, kenapa Kuningan? karena kita akan naik via Basecamp Palutungan dan di Kuningan ada Nahdaaa yang siap menampung kita bermalam sebelum naik esok harinya wkakaka

Semua berangkat hari Jumat dari habitat masing-masing, Jumat malam semua sudah berkumpul di rumah kakaknya Nahdul, deket basecamp Palutungan. Sabtu 29 Mei 2021 pagi, kita menuju Basecamp Palutungan untuk registrasi dan re-check kelengkapan logistik. Dari jam 8, registrasi kami baru selesai jam 10 karena walaupun dalam kondisi new normal, lumayan membludak pendaki yang datang bahkan jauh dari luar Jawa Barat. Selesai regist, berdoa, kami langsung caws.

Start point at Basecamp Palutungan

Kontur awal pendakian sudah langsung diberi tanjakan, disambut oleh perkebunan warga yang langsung terhubung dengan hutan pinus Gunung Ciremai, perjalanan awal dari basrcamp menuju pos 1 Cigowong adalah rute terpanjang yang memakan waktu kurang lebih 2-3 jam jalan santai, sedang rute menuju pos-pos berikutnya lebih dekat, sekitar 0.5-1.5 jam. Cigowong juga merupakan sumber air terakhir pada jalur ini. Selepas dhuhur dan rehat, jam 2 kami melanjutkan perjalanan, hujan mulai turun, awalnya hanya berupa gerimis yang malu-malu, semakin lama ia membesar dan kian ganas, kami pun segera mengenakan jas hujan, dan gue dengan konyolnya mengganti sepatuku dengan sandal jepit andalan wkwk, sudah tau hujan, jalur pendakian jelas akan licin dan membahayakan, udah dibilangin hih ngeyel dasar akooo, gegaranya tuh gue gamau besok pas summit make sepatu basah, sumpah gak betah bingit ituu jadinya maksain pake sendal Swallow tercinta, dan banyak mendapat bantuan dari tangan-tangan mulia hahaha

Menjelang maghrib kami sampai di pos 5 Tanjakan Asoy, kami memutuskan untuk mendirikan tenda disini, selain karena hari menuju gelap, info dari para pendaki yang baru turun juga kalau di pos 6 Pasanggrahan sudah cukup penuh, khawatir gak kebagian lapak yakaaan masa ngegantung di pohon, yaudah dimari ae daaah.

Hujan masih terus mengguyur, demen bgt ngikut nimbrung. sedang para boedjank mendirikan 3 tenda dan satu flysheet,  ciwi-ciwi mulai memasak makan malam, sambil ngobrol ngalor ngidul menghangatkan suasana, maklum sudah beberapa tahun kami tidak bersua, maka tentu ada banyak hal yang ingin dibagi. Malam semakin larut, makan malam telah raib seketika, obrolan pun semakin habis, sedang gerimis masih setia mengguyur. Tapi kami harus segera tidur untuk persiapan summit jam 3 dini hari nanti.

Pukul 1 dini hari sudah ramai orang-orang yang mau summit, kami sendiri masih santuy melanjutkan tidur. Pukul 3 gue ma simi bangun, mengajak yang lain untuk siap-siap summit, tapi Sukron tidak akan ikut, katanya gak kuat kakinya, maklum ini pendakian pertamanya, Andino juga ragu karena sudah pernah 2 kali summit Ciremai sebelumnya, kalau gak males dia akan nyusul katanya.

Akhirnya yang summit jam 3 hanya berempat, gue, Simi, Daud, Ramdhani. Sepiiii bingit, gelap gulita tiada cahaya ulalaaa wkwk gak ada rombongan lain selain kita berempat, mungkin karena yang lain start summit dari jam 1 yaa, baru setengah jam jalan lah headlamp gue mati lagi lupa nge-charge Ya Lord. yauds pakai flash handphone. makin naik ternyata makin ramai pendaki yang udah start summit duluan. Rasa-rasanya track summit ini paling melelahkan dan menguras energi sih dibanding rute pos-pos sebelumnya, terutama pos terakhir menuju puncak dengan kontur bebatuan yang melelahkan. Pukul 7 di track batu, rupa-rupanya Andino menyusul kami berempat, lho kok cepet juga dia, padahal nyusul summit bada shubuh.

Pukul 7 akhirnya kami sampai juga di puncak, fiuuhh legaaa sekali rasanya, dan anehnya ni anehnyaaa, ada sinyaaaal huaaa, gokil bet gak si fren di puncak Ciremai ada sinyal wkwk, langsung saja kumanfaatkan kesempatan itu untuk membalas pesan teks dan mengabari orang tersayang hehe.. lepas tu, tentu saja tidak lain dan tidak bukan adalah mengabadikan moment dengan berfoto, sayang sekali foto di puncak ini gak ada Sukron :(



Setelah puas menikmati pemandangan dari puncak, kami pun segera turun karena laperrr wak wkwk, dan khawatir pulang kesorean, kasian juga Sukron sendirian, kami tidak berharap banyak kalau Sukron akan menyiapkan makan saat kami tiba kembali di camp ground, walaupun pengennya sih begitu hahaha tapi sepertinya tidak akan, mengingat ini kali pertamanya mendaki.
Dan benar saja, setibanya di camp ground Sukron menghilang, ternyata doi kelayapan ke tendanya tetangga-tetangga, ngobrol ngalor ngidul anteng benerrr wkwk sepertinya dia bingung juga harus ngapain, jadi nyari temen ngobrol.

yak, terakhir deh sebelum turun wkwk

Setelah rehat sejenak, kami pun masak untuk makan siang, lanjut beres-beres dan packing untuk kembali melanjutkan perjalanan turun selepas dhuhur. Durasi perjalanan turun jauh lebih singkat, alhamdulillah lancar, kami tiba di basecamp menjelang maghrib. kami pun menukar kupon makan gratis yang disediakan oleh pengelola Taman Nasional Gunung Ciremai. Selepas makan akhirnya kami pun berpisah, Sukron, Daud, dan Ramdhani kembali ke Karawang dan Depok via pantura, Andino mengantar Simi ke Tasik dan lanjut pulang ke Bandung, sedang aku sendiri kembali ke rumah Nahda dan memutuskan untuk memperpanjang durasiku 2 malam lagi di kota ini sebelum kembali ke Cimahi.


Estimasi Waktu Pendakian

Basecamp – Pos 1 Cigowong (2-3 jam) 1450 mdpl
Pos 1 – Pos 2 Kuta (30 menit) 1575 mdpl
Pos 2 – Pos 3 Pangguyangan Badak (45 menit) 1800 mdpl
Pos 3 – Pos 4 Arban (1jam) 2050 mdpl
Pos 4 – Pos 5 Tanjakkan Asoy (30 menit) 2108 mdpl
Pos 5 – Pos 6 Pasanggrahan (1 jam) 2200 mdpl
Pos 6 – Pos 7 Sanghyang Ropoh (1jam) 2650 mdpl
Pos 7 – Pos 8 Goa Walet (1jam)
Pos 8 – Puncak Ciremai (30 menit) 3078 mdpl
ditotalin sendiri aja ya freeen, itu belum termasuk waktu istirahat dan bermalam jadi kira-kira aja yoi mantips

Estimasi Biaya (dari Bandung/Cimahi)

Term. Cicaheum - Term. Ancaran 5 jam (Bus DAMRI 100.000)
Term. Ancaran - Basecamp Palutungan , w gatau kalo pakai tranport umum berapa, karena w pakai motor dari tangan-tangan mulia hehe maafkeun, tapi bisa naik angkot murah kooo

SIMAKSI TNGC 50.000 (dapat sertifikat + makan gratis sebelum pulang)
Tes kesehatan 20.000

Nah pulangnya ada opsi lain selain pakai Bus DAMRI, agak ribet tapi lebih murah
Taman Kota Kuningan - Pertigaan apa ya lupa, Cigugur? Cisantana? haha gatau pokonya arah palutungan (angkot - 3000)
Pertigaan - Term. Cikijing Majalengka (Elf - 5000)
Term. Cikijing - Term. Leuwi Panjang Bandung (Elf - 57.000)
Leuwi Panjang - Cimahi (Angkot - 10.000)

Nah dah tuh itung sendiri dah mengcapek hamba. Dan selesai ceritanya yeaaay.. makasi dah mampir yay, ciao!

Komentar

Postingan Populer